B2b dan b2c

*Belajar jadi Pengusaha B2B atau B2C*

Waktu lalu ada seseorang yg mengaku berbisnis "multi talenta"😀, saya ajak bisnisnya dijadikan B2B dan B2C, tpi nyambung bicaranya tdk mengena..😀 sptnya belum mudeng apa masih suka nongkrong di nasi goreng.?😀😀

Saya mau sharing sedikit,masih dengan tema usaha.Sambil dengerin lagunya Afgan " *Knock Me Out*

Kesempatan pagi ini saya ingin menulis mengenai treatment, business to business (B2B), ini baru berdasarkan secuil pengalaman saya beberapa tahun ini.Alasan saya karena ingin lebih banyak lagi belajar bagaimana secara lebih spesifik menangani tratment B2B.

B2B jauh berbeda sekali dengan Business to Customer, B2B maupun B2C memiliki jenis model bisnis yang sangat berbeda, mulai dari segmen customer, strategi marketing, modal, sampai bagaimana rencana bisnis Anda kedepannya.

Kebetulan saya  dilahirkan dari Engineer IT dan memasuki dunia biz akibat dicemplungin sama owner, lalu fokus langsung ke B2B bukan dari B2C, jadi belajarnya harus ekstra, meskipun juga keduanya memiliki tantangannya masing - masing. Kenapa saya ingin menulis ini, jadi begini, selama ini sebagian besar soft skill yang saya ikuti selalu lebih banyak belajar dari strategi B2C, baik seminar manajemen , pemasaran, closing dan lain – lain. Alhamdulillah, ilmunya banyak saya dapatkan. Hanya saja, menurut saya, sekali lagi menurut saya loh yah,,hehehehe..😀😀😀😬

Soft skill yang saya dapatkan selama ini kurang pas jika saya implementasikan ke model bisnis yang sedang saya jalani.

secara sekilas...
Business to business atau B2B adalah transaksi yang dilakukan secara elektronik maupun fisik dan terjadi antara entitas bisnis satu ke bisnis lainnya.  B2B merupakan penjualan produk atau jasa yang diberikan oleh bisnis tersebut dan diperuntukkan untuk bisnis lain, bukan kepada customer.

Kebalikan dari B2B, business to customer atau B2C adalah bisnis yang melakukan pelayanan atau penjualan barang atau jasa kepada konsumen perorangan atau grup secara langsung. Dengan kata lain, bisnis yang Anda lakukan berhubungan langsung dengan konsumen bukan perusahaan atau bisnis lainnya.

Saat saya melakukan transaksi dengan entitas business lain, yg saya alami butuh prosedur dan pertimbangan yang jauh lebih panjang ketimbang B2C,saa tend user sudah ok dengan kebutuhannya, Dia harus lanjutkan dengan interal memo, ajukan ke manajemen, nunggu approval atasan, lanjut ke  bagian purchasing, sudah ok harus menyiapkan admin, mulai dari dokumen ini itu, sampai kadang draft kontrak perjanjian saja harus nunggu beberapa hari.Belum nunggu pembayaran yang minimal  bisa 2 minggu, kalau gak lancar,hahahaha.

Selain dari deal transaksi, manajemen internal juga harus siap dengan segala macam sitem yang menjadi kewajiban sebuah B2B bisa berjalan baik, manajemen SDM, manajemen Keuangan, Manajemen Perpajakan, dll..Pokoknya banyak yah,,hehehehe

Tantangannya mungkin jauh lebih besar dan kompleks, tapi mudah – mudahan hasilnya juga jauh lebih besar.aminnn

Saya  sharing ini terkait banyak teman – teman yang mau bikin PT yah, sesuai kebijakan Pemerintahan Jokowi waktu lalu di Kebijakan Ekonomi 12, mendirikan PT sekarang jauh lebih dipermudah.

Nah,kalau sudah siap mau bikin PT siap juga segala macam admin baik kewajiban dan yang lain – lainnya.

Demikian

Sudah mau niatan makan bubur ayam dulu nih..😀,,,

Semoga bermafaat.

Komentar