Riba

Saptuari:
Waspada dengan jebakan riba.. ngeRIBAnget dosanya dan efeknya

Apapun profesimu, jangan pernah terjerumus, atau siap2 ditantang perang ALLAH dan rasulnya

‎يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَذَرُوْا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبٰٓوا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa RIBA (yang belum dipungut) jika kamu orang beriman. [QS. Al-Baqarah: Ayat 278]

‎فَاِنْ  لَّمْ تَفْعَلُوْا فَأْذَنُوْا بِحَرْبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ۚ  وَاِنْ تُبْتُمْ  فَلَـكُمْ رُءُوْسُ اَمْوَالِكُمْ ۚ  لَا تَظْلِمُوْنَ وَلَا تُظْلَمُوْنَ Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugikan). [QS. Al-Baqarah: Ayat 279]

Sampaikan kepada orang2 sekitarmu, gaya hidup utang itu sungguh tidak sehat.. ngeri luar dalam, enak di depan, belesek belakangan..

Yang sudah terlanjur utang riba, jangan berkecil hati.. selesaikan dan jangan pernah membuka akad riba lagi!

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‎ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الدَّائِنِ حَتَّى يَقْضِىَ دَيْنَهُ مَا لَمْ يَكُنْ فِيمَا يَكْرَهُ اللَّهُ “Allah akan bersama (memberi pertolongan pada) orang yang berhutang (yang ingin melunasi hutangnya) sampai dia melunasi hutang tersebut selama hutang tersebut bukanlah sesuatu yang dilarang oleh Allah.”  [HR. Ibnu Majah no. 2400]

Yang masih punya utang dengan teman, jangan ditunda2... BAYAR!
Jangan sampai kita menjadi orang dzalim, dulu diutangi, pas waktu bayar kabuuurr susah dihubungi

Kuncinya satu: BELI JIKA MAMPU, JIKA BELUM MAMPU... SABAAAAR!

Untuk para ngeyelers, fatwa ini bisa dijadikan penjelasan:

FATWA MUI No 1 tahun 2004 tentang Haramnya Bunga dalam praktek Bank-Asuransi-Leasing-PasarModal-Koperasi-Individu (rentenir) ⇨ http://mui.or.id/wp-content/uploads/2014/11/32.-Bunga-InterestFaidah.pdf

300 ulama sedunia kumpul di Cairo mesir, lanjut di saudi.. semua sepakat bahwa praktek bunga di bank adalah RIBA!

Kalo ada yang menentang, emang belajar agamanya dimana? Berani diajak debat 300 ulama itu? Atau datangi kantor MUI saja..

Waduuh malu kita kalau masih ngeyeel.. 😖😖😖

Di dengerin aja.. yak! Duh ngetik lagi..

Bukti keputusan 300 ulama sedunia yang menyatakan bunga bank haram, ada di buku ustadz Erwandi Tarmidzi.. Harta Haram Kontemporer

Tip? Memberi uang lebih.. insya ALLAH kalo hanya ke pelayan restoran gakpapa mas.

Beda kalo ngasih uang ke kepala kantor biar proyek kita tembusss! Itu bukan tip.. tapi sogokan! Haraaam banget tuh..

Gerakan JAR (JIHAD ANTI RIBA) di Masjid Al Firdaus Ngoto Bantul Jogja. Mereka punya pasukan mendampingi korban rentenir dan bank, sampai tahap negosiasi asal mereka mau taubat, dan gak ngulangi lagi

TAUBAT JANGAN DITUNDA.. termasuk taubat riba, kita tidak pernah tau umur sampai kapan di dunia, banyak lho yang muda2 nyalip duluan yang tua..kemarin masih segar bugar, hari ini sudah di kuburan... 😭

Sudah saya bahas di voicenote sebelumnya mbak.. dengerin yak 🤗

Download Ebook ini, pelajari dan PRAKTEK-KAN sungguh-sungguh! →  bit.ly/7JurusBEBASHUTANG ⇨ banyak yang sudah membuktikan keajaibannya, hutangnya lunas satu persatu. Stop ngeluh pada manusia, percuma.. mending langsung minta solusi ke Allah sadja.. 😊

Http://rumaysho.com/muamalah/ghoror-judi-dan-riba-dalam-asuransi-2316.html

Https://muslim.or.id/9053-hukum-asuransi.html

Https://konsultasi.wordpress.com/2012/05/22/hukum-asuransi-syariah/

Monggooo... 🤗😊👍 dibaca biar jelasss detailnya

WASPADA! Jebakan riba dimana-mana.. tanpa agunan makin ngeri, bunga selangit dan badan kita jadi sangsak kalo gak bisa bayar.. ngeriiii

Bayar utang dulu, sambil terus berdoa dimampukan ALLAH untuk mengajak ortu umroh...

Berangkat umroh dengan hati tenang dan lapaaaang... karena sudah bebass utang

Kehadiran Bank Syariah tetap menjadi angin segar bagi masyarakat Muslim di Indonesia, namun untuk saat ini ada beberapa masukan dari para ulama yang ahli fiqih muamalah, akadnya belum semua sempurna..

Misal:
Akad MURABAHAH (Jual Beli) harusnya bank syariah benar-benar membeli rumah/mobil itu dulu, baru dijual dengan akad kredit ke nasabah.
Yang terjadi saat ini walau murabahah tapi rumah/mobil itu tidak benar-benar dibeli bank syariah, kita tetep DP ke dealer/developer, kurangnya berapa dibayari bank syariah, nyicil deh bayarnya.

Kok gitu? Karena bank syariah masih nginduk ke BI yang punya aturan bank tidak boleh masuk ke sektor riil yang melakukan jual beli langsung...
Jadi walaupun seolah-olah itu akad jual beli dengan wakalah (diwakilkan ke nasabah) namun prakteknya tetap seperti akad hutang. Tetap ada denda, tetap ada sita yang jelas akad bathil dan dilarang dalam Islam..

Kecuali nanti ada BI syariah yang bener-bener syar'i dan jadi payung semua bank syariah. Jadi traksaksinya benar-benar real jual beli kredit yang tidak dilarang dalam islam, dan benar-benar memberikan ketenangan kepada umat dalam melakukan transaksinya..

Produk MUDHAROBAH (Bagi Hasil), kenapa margin sudah ditentukan di depan misal 13% pertahun dari nilai utang yang dicairkan? padahal akad yang syar'i harus bagi adil, siap untung siap rugi, dan prosentase margin diambil dari nilai keuntungan, bukan dari pokok utang. Masih ada denda dan sita adalah akad bathil menurut para ulama.

Namun ada produk di bank syariah yang tidak mengandung riba, ada Tabungan Wadiah tanpa bunga/margin. Bisa untuk menyimpan uang nasabah secukupnya. Di Islam tidak boleh menimbun harta tanpa tujuan yang jelas, harta paling bagus diputar yang bermanfaat untuk kemaslahatan orang banyak.

Mari kita terus dukung bank Syariah menyempurnakan diri.. Para pengambil kebijakan bisa menerima masukan dari para ulama yang ada di luar sistem pemerintahan, dan juga respek pada kegelisahan yang dirasakan masyarakat Indonesia.

Insya Allah..

Jual beli beda harga antara penjual dan pembeli langsung diperbolehkan.. asal harga diketahui dan disepakati dari awal..

Baca disini yak

Http://www.konsultasisyariah.com/jual-beli-dua-harga/

Nabi Muhammad SAW bersabda: كلُّ قرضٍ جرَّ منفعةً فهو ربا “Semua utang yang menghasilkan manfaat maka itu RIBA.” [HR. Ibnu Abi Syaibah]

Bisaaa... ayo coba dengan cara lain, jangan gampang nyerah dan sambat.. 🤗🤗

Jadiin cita2... besok beli mobil cari yang bunyi knalpotnya: CASH! CASH! CASH!

Mari:
https://www.facebook.com/CrisisRIBA/  ini page Riba crisis center di fb , Semoga teman2 dapat manfaat dan bisa belajar tentang riba di page ini

Saptuari:
Dari hasil diskusi kawan-kawan pebisnis syariah beberapa waktu lalu:
Produk Bank yang tidak mengandung riba:
1. Biaya Transfer antar bank
2. Biaya admin bulanan tabungan
3. Biaya penggunaan ATM beda bank
4. Fee Payroll
5. Sewa Deposit box
6. Fee Pembelian pulsa
7. Fee Pembelian tiket pesawat
8. Fee pembayaran PLN/token listrik
9. Fee pembayaran Telkom
10. Fee pembayaran PDAM
12. Fee pembayaran pajak online
13. Fee dari banyak transaksi e-commerce (sampai pembelian tiket bioskop, TV kabel, dll)
14. Simpanan dana titipan (tanpa bagi hasil/bunga)
15. Ada lagi mau menambahkan?
Akadnya disini adalah penjualan manfaat atau jasa (ijarah/ganti/upah), bank mendapatkan fee dari layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Naaah...
Produk Bank yang mengandung riba:
1. Kartu kredit
2. KPR
3. Kredit Multiguna
4. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
5. Leasing kendaraan
6. Asuransi
7. Ada lagi ?
Akadnya adalah hutang piutang dengan kelebihan bayar (bunga) dan denda keterlambatan, yang jelas-jelas adalah riba yang dilarang sangat tegas oleh agama.

Agama apa mas?
ISLAM sangat jelas dan Quran dan Hadist:
"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah, dan Allah tidak menyukai orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa"
(Al Baqarah 276)

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan TINGGALKAN SISA RIBA (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), MAKA KETAHUILAH, BAHWA ALLAH DAN RASUL-NYA AKAN MEMERANGIMU. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu, kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.”
(Al-Baqarah: 278-279)

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir), penyetor riba (nasabah yang meminjam), penulis transaksi riba (sekretaris) dan dua saksi yang menyaksikan transaksi riba.” Kata beliau, “Semuanya sama dalam dosa.”
(HR. Muslim no. 1598)

KATHOLIK? Saya malah tau dari pembaca di group facebook ini yang mengirim pesan pribadi kesaya:
Saya seorang Katholik mas, membaca tulisan mas Saptuari tentang riba saya kira hanya di Islam saja, penasaran saya cari di beberapa kitab, ternyata saya menemukan banyak larangan memakan riba di agama saya, ini salah satunya:
Mazmur 15:5 "Siapakah yang tinggal di kemahmu Tuhan dan siapakah yang tinggal di gunungmu yang suci..... yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan RIBA dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya."

Komentar